Erosi merupakan salah satu permasalahan klasik dalam bidang sumber daya air. Permasalahan erosi dapat timbul misalnya pada daerah tanggul sungai khususnya daerah tikungan yang bisa saja dipengaruhi oleh pola aliran air dalam sungai. Dalam konteks Kota Semarang, persoalan erosi juga dapat ditemukan terjadi pada beberapa lokasi di Kanal Banjir Timur.
Hal ini mendorong tim penelitian dari Program Studi Teknologi Konstruksi Bangunan Air (TKBA) Politeknik Pekerjaan Umum melakukan penelitian untuk memeriksa apakah permasalahan erosi yang terjadi di Kanal Banjir Timur Semarang memang disebabkan oleh pola aliran sungai.
Didit Puji Riyanto, ketua tim penelitian menyampaikan bahwa untuk mengetahui hal tersebut, dapat dilakukan suatu pemodelan hidraulik 2 dimensional. Pemodelan hidraulik 2 dimensional tersebut secara teknis dapat dilakukan dengan bantuan perangkat lunak pemodelan matematis seperti HEC-RAS.
Untuk mendapatkan input data yang akan digunakan dalam pemodelan, tim penelitian melakukan pemetaan topografi Kanal Banjir Timur Semarang menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau drone untuk menghasilkan data topografi (DEM) yang diperlukan. Data tersebut nantinya akan menjadi input dalam HEC-RAS untuk mensimulasikan debit banjir, TMA, particle tracing dan velocity pada area sepanjang penampang Kanal Banjir Timur yang telah dipetakan.
Apabila pola aliran air sungai Kanal Banjir Timur telah diketahui, Didit menambahkan, harapannya hal ini dapat dijadikan informasi atau acuan dalam memperkirakan lokasi atau titik-titik yang rawan mengalami permasalahan erosi di lokasi studi.