Penelitian terkait tanah ekpansif dilakukan oleh Daru Jaka Sasangka dan Anggota Dosen Peneliti Pranu Arisanto dan Bhima Dhanardono. Tanah ekspansif merupakan tanah yang memiliki potensi pengembangan volume yang tinggi. Pada musim kemarau tanah ini sangat keras dan dimusim penghujan menjadi lunak. Dalam beberapa kasus pembangunan infrastruktur potensi pengembangan yang tinggi ini sangat merugikan. Perubahan volume tanah menyebabkan bangunan yang sudah dibangun baik itu infrastruktur jalan maupun bangunan air menjadi rusak.
Problem tanah ekspansif pada umumnya berkaitan erat dengan fluktuasi kadar air di daerah permukaan tanah akibat pengaruh lingkungan. Daerah yang terpengaruh ini disebut zona aktif dan kedalaman yang paling banyak terpengaruhi adalah daerah yang berada di atas muka air tanah. Penentuan kedalam zona aktif dapat dilakukan dengan pengukuran kadar air pada berbagai musim yaitu ditentukan berdasarkan kedalaman kadar air yang konstan terhadap kedalaman yang menjadi zona aktif.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menentukan perbandingan nilai resistivitas dari tanah ekspansif pada musim penghujan dan musim kemarau. Perbandingan nilai resistivitas tersebut juga dilihat dengan jenis tanah, nilai PI dan nilai aktivitasnya. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengukuran resitivity dengan menggunakan peralatan Multichannel Resistivity meter. Data resistivity akan di bandingkan dengan hasil dari penentuan jenis tanah dan kadar air dari sampel yang diambil sampai pada kedalaman tertentu. Dengan melakukan pengujian ini maka diharapkan data geolistrik mampu dijadikan dasar penentuan sebaran zona aktif pada tanah ekspansif dengan tingkat activity tertentu.