Saat ini, banyak irigasi di Indonesia berada dalam kondisi yang kurang prima disebabkan oleh kondisi jaringan irigasi banyak yang mengalami kebocoran maupun kerusakan.
Melihat kondisi tersebut, tim Politeknik PU tergerak untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM) khususnya mengenalkan teknologi beton ferosemen sebagai alternatif perbaikan saluran irigasi yang lebih efisien pada tahun 2023. Ingerawi, selaku ketua tim PKM dari Program Studi Teknologi Konstruksi Bangunan Air melaksanakan kegiatan sosialisasi beton ferosemen disertai percontohan saluran dan boks bagi tersier dengan menggunakan beton ferosemen.
Beton ferosemen merupakan mortar yang terbuat dari campuran pasir, semen dan air secara homogen dan diperkuat dengan tulangan yang dilapisi kawat anyam dengan ketebalan 3 cm sampai dengan 6 cm. Ferosemen dapat digunakan untuk pekerjaan saluran atau boks tersier. Beton ini dapat diaplikasikan di lapangan dengan menggunakan metode pengecoran insitu maupun precast. Melalui sosialisasi dan percontohan beton ferosemen tersebut, diharapkan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dapat menduplikasi perbaikan jaringan irigasi dengan menerapkan beton ferosemen. Implikasi selanjutnya, diharapkan dapat meningkatkan kinerja jaringan irigasi dan tentunya meningkatkan hasil panen petani khususnya di Daerah Irigasi Comal, Pemalang, Jawa Tengah.