Dosen dan Mahasiswa Politeknik PU Melakukan Penelitian Permasalahan Stabilitas Lereng Batuan Lemah dengan Alat Terestrial Laser Scanner
Penelitian terkait dengan stabilitas lereng pada batuan lemah ini di Ketuai oleh Daru Jaka Sasangka dan Anggota Dosen Peneliti Pranu Arisanto dan Bhima Dhanardono. Lokasi penelitian berada di Area Pembangunan Bendungan Jragung dan Jalan Alternatif Karanganyar – Magetan. Batuan lemah batuan lemah merupakan batuan terganggu yang mimiliki karakter mekanik antara batuan dan tanah. Salah satu jenis batuan lemah adalah batulempung bermasalah. Karakter batuan lemahini harus terdefinisi dengan baik, baik itu secara komposisi dan perilaku mekanisnya. Tidak jarang batuan lemah menimbulkan beberapa masalah geoteknik baik itu sebagai pondasi maupun ketika digali untuk proyek pekerjaan lereng maupun terowongan.
Saat ini terdapat beberapa metode penentuan karakter massa batuan yang kita sebut sebagai klasifikasi massa batuan. Karakterisasi yang paling populer adalah dengan metode Rock Mass Rating dan Geological Strenght Index. Namun sayangnya karakterisasi batuan lemah belum banyak dilakukan seperti halnya batuan batuan keras yang relatif dapat diselesaikan dengan metode klasifikasi yang sudah ada seperti RMR, GSI ataupun sistem Q, oleh karena itu tidak jarang kita lihat banyak kejadian yang tidak terduga yang diakibatkan oleh perilaku batuan lemah yang tidak diantisipasi dengan baik sedini mungkin.
Penelitian ini sebagai salah satu pendekatan untuk menenmukan hipotesis bagaimana karakterisasi massa batuan yang tepat untuk batuan lemah, melalui proses karakterisasi massa batuan dengan metode eksisting seperti RMR dan GSI, menganalisis bagaimana stabilitas dan deformasinya dalam software kemudian membandingkan bagaimana perjalanan deformasi dari outcrop material batu lemahdengan peralatan yang canggih seperti terestrial laser scaner. Perbandingan deformasi antara analisis numerik dan pengamatan dilapangan menjadi salah satu dasar menentukan faktor signifikan yang mempengaruhi stabilitas batuan lemah sehingga dapat dijadikan masukan dalam membuat karakterisasi yang baru perilaku batuan lemah dan menentukan faktor independen dalam pembuatan peta kerentanan lereng.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menentukan perbandingan deformasi batulempung bermasalah dan breksi vulkanik kuarter antara hasil analisis elemen hingga dengan pengukuran laser scanner. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu geologi teknik terutama dalam mitigasi kebencanaan pada material material yang termasuk kedalam batuan lemah. Kemudian hasil penelitian dapat dijadikan pertimbangan untuk membuat satu metode karakterisasi baru (new rock mass classification ) untuk penentuan kualitas massa batuan lemah atau untuk fast assesment tools pada batuan lemah.