Bangunan/Gedung adalah penghasil terbesar (lebih dari 30%) emisi global karbon dioksida (CO2), salah satu penyebab utama pemanasan global. Pembangunan infrastruktur dan industri di Indonesia juga meningkatkan kontribusi CO2 secara signifikan. Hal ini akan memperburuk kondisi lingkungan Indonesia umumnya, dan kondisi lingkungan global. Selama ini pembangunan Gedung hanya diatur pada kebijakan kepemilikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Sertifikat Layak Fungsi (SLF). Konsep Bangunan Hijau (Green Buildings) dirancang dengan mempertimbangkan aspek lingkungan sehingga dampak pembangunan minimal dan sesuai dengan tujuan penghematan energi. Rizky Citra Islami yang merupakan dosen TKBG sekaligus Ketua Tim Penelitian menyebutkan, Gedung Kampus 2 Politeknik PU sudah didesain dengan memperhatikan penerapan green building, tetapi hingga saat ini belum melakukan sertfiikasi. Penelitian ini berfungsi untuk menyiapkan Gedung Kampus 2 Politeknik PU jika nantinya akan dilakukan sertifikasi. Evaluasi dilakukan dengan mengumpulkan dokumen perencanaan, dokumen pelaksanaan serta pengukuran di lapangan terkait 6 (enam) aspek green building. Metode yang digunakan berpedoman pada Standar Grenship New Building V1.2 dengan aspek yang diukur meliputi, tepat guna lahan, efisiensi dan konservasi energi, konservasi air, sumber dan siklus material, Kesehatan dan kenyamanan dalam ruang, serta manajemen lingkungan bangunan.

Hasil penelitian diketahui bahwa total poin yang didaptkan Gedung Kampus 2 Politeknik PU sebesar 74 poin. Rekomendasi dari hasil penelitian berfokus pada 3 (tiga) aspek yaitu efisiensi dan konservasi energi, Kesehatan dan kenyamanan ruang serta manajemen lingkungan bangunan. Penggunaan material kaca pada Gedung membuat nilai Overall Thermal Transfer Value (OTTV) menjadi tinggi, sehingga perlu pelapis pada kaca agar tidak mentransfer panas ke ruangan. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi dasar masukan pengelola Gedung untuk meningkatkan poin saat sertifikasi bangunan.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

UPPM Politeknik Pekerjaan Umum